Setelah membaca tentang penjelasan CC5+ tadi,
sekarang saya akan menampilkan contoh penerapan sikap CC5+ disekolah saya.
-Compassion-
Disekolah saya
setiap ada kegiatan selalu membuat bakti sosial untuk orang orang yang
membutuhkan seperti yang anak-anak di panti asuhan, para orang tua di panti
jompo, dan lain lain. Di SMP Santo Yosef pun juga sering mengadakan bakti
sosial tersebut. Saya akan mengambil contoh kelas 8E yang mengadakan kunjungan
ke Panti Jompo Bakti Luhur. Mereka sudah mempersiapkan makan siang untuk para
orang tua yang berada disana sehingga mereka tidak perlu lagi menyuruh para
pekerja disana untuk memasakan makan siang. Para orang tua pun sangat terhibur
dengan kedatangan anak 8E yang berada disana. Mereka pun juga bermain gitar dan
menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur orang tua-orang tua yang ada disana.
Sehingga dengan kunjungan kelas 8E, membuat mereka mengingat moment moment
berharga dalam hidup mereka. Lalu mereka pun selalu mengingat kunjungan dari
anak-anak kelas 8E.
^Celebration^
Untuk Celebration
saya akan mengambil contoh dari Misa bulanan yang dilakukan di SMP Santo Yosef.
Setiap bulan sekolah kami mengadakan misa dengan tema-tema berbeda. Misalnya
misa perayaan Ekaristi, misa memperingati 17 Agustus, misa menjelang Ujian dan lain-lain.
Sehingga dari kegiatan misa ini para peserta didik mampu diajarkan mengenai
rasa bersyukur yang telah diberi oleh Tuhan Yesus kepada setiap pribadi kita.
Jadi kita tidak boleh mengeluh dalam menghadapi setiap persoalan, melainkan
kita harus siap iman didalam Tuhan dan harus selalu mengucap syukur dalam
segala sesuatu. Jadi para peserta didik sudah dilatih untuk bersyukur setiap
kali menghadapi persoalan. Itu lah penerapan Celebration di sekolah kami.
+Competence+
Untuk Competence
saya akan mengambil dari kegiatan test IQ yang diselenggarakan setiap tahun
oleh sekolah untuk peserta didik yang baru mulai masuk sekolah. Test IQ ini
diadakan sekolah dengan tujuan untuk melihat level berapa IQ yang dimiliki oleh
peserta didik yang baru masuk SMP.
Dalam kegiatan ini kita diberi waktu 3 jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh pengawas. Pengawas pengawas tersebut berasal dari Universitas Dr. Soetomo. Jadi dengan test IQ ini kita dapat mengetahui sejauh mana level IQ kita.
Dalam kegiatan ini kita diberi waktu 3 jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh pengawas. Pengawas pengawas tersebut berasal dari Universitas Dr. Soetomo. Jadi dengan test IQ ini kita dapat mengetahui sejauh mana level IQ kita.
>Conviction<
Untuk Conviction
saya akan mengambil dari contoh kegiatan LOS yang diadakan oleh SMP Santo Yosef dengan di bantu
oleh kakak-kakak OSIS dan Pembina OSIS. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
mental siswa agar siap masuk ke pendidikan yang baru atau SMP.
Dalam kegiatan ini juga para peserta didik yang baru masuk juga diajarkan untuk beradaptasi dengan suasana yang baru. Agar suatu saat mereka tidak merasa malu atau takut. Di kegiatan ini pula kita diajarkan tentang Visi Misi dari SMP Santo Yosef, dan tujuan sekolah untuk para peserta didik. Jadi dengan adanya kegiatan ini kita dapat berbaur dengan yang lain.
Dalam kegiatan ini juga para peserta didik yang baru masuk juga diajarkan untuk beradaptasi dengan suasana yang baru. Agar suatu saat mereka tidak merasa malu atau takut. Di kegiatan ini pula kita diajarkan tentang Visi Misi dari SMP Santo Yosef, dan tujuan sekolah untuk para peserta didik. Jadi dengan adanya kegiatan ini kita dapat berbaur dengan yang lain.
)Creativity(
Untuk C yang kelima
yaitu Creativity saya akan memberikan contoh penerapan disekolah dari aktivitas
yang kita lakukan, yaitu dari kerja kelompok yang kita lakukan untuk membuat
sesuatu yang baru. Dalam kegiatan ini kita berhasil membuat sesuatu yang menurut
kita itu adalah contoh penerapan Creativity di sekolah, yaitu membuat baju
kelas. Banyak dari siswa-siswi SMP Santo Yosef yang sangat kreatif dalam
membuat baju kelas. Sebagian besar siswa dari kelas 7 hingga kelas 9 membuat
baju kelas mereka masing-masing. Lalu mereka pun membuatkan juga baju kelas itu
untuk guru-guru. Adapun siswa yang memiliki ide kreatif untuk membuat bendera
kelas. Misalnya saja dari siswa kelas 9D. Mereka sangat pintar karena memiliki
ide untuk membuat bendera kelas. Tidak hanya memiliki ide saja tetapi mereka
juga benar-benar membuatnya. Jadi bisa dibilang apa yang mereka lakukan itu
merupakan sesuatu hal yang baru.
}Community{
C yang terakhir
adalah Community, ini adalah salah satu dari CC5+ yang paling saya sukai. Karena, penerapan
Community sudah sangat banyak dilakukan oleh anak-anak SMP Santo Yosef. Saya
akan mengambil contoh dari komunitas atau yang lebih disebut sebagai keluarga,
yaitu Big Family. Di dalam komunitas ini siswa SMP Santo Yosef yang berbeda
kelas berhasil membangun sebuah relasi yang sangat kuat dalam hubungan
persaudaraan. Mengapa begitu, karena setiap ada masalah diantara mereka, mereka
pun dapat menyelesaikannnya dengan kepala dingin. Lalu mereka juga sangat
kompak dalam segala sesuatu jadi dengan adanya hubungan diantara mereka, setiap
hari mereka selalu semangat menjalani aktivitas yang ada disekolah. Hal itu pun
membuat orang yang memandang mereka jadi ikut termotivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar